1 Bulan Migrasi dari Windows ke Ubuntu: Kisah Perjalanan yang Penuh Kejutan
![]() |
Linux Ubuntu |
Sebulan lalu, aku mengambil keputusan yang mengubah hidup: meninggalkan Windows—sistem operasi yang selama 10 tahun menemani tugas kuliah, kerja, bahkan nonton drama Korea—dan beralih ke Ubuntu. Awalnya, perasaan campur aduk: antara takut gagal, khawatir ribet, tapi juga penasaran. "Apa iya, Linux se-'serem' yang dikatakan orang?" Ternyata, ini dia ceritanya...
Hari Pertama: Instalasi yang Lebih Mudah
Sebenarnya sebelumnya aku sudah sering coba-coba berbagai jenis distro linux seperti Debian, MX Linux, Mint dan tentunya ubuntu juga perna aku instal di laptop utamaku, namun bisasanya memang aku masih sering pindah pindah OS karna masih bergantung ke windows, dan untuk kali ini sepertinya aku uda mantep untuk menggunakan Ubuntu. untuk proses instalasi Ubuntu justru lebih simpel daripada windows malahan sebelum instalasi kita uda bisa mengunakan ubuntu untuk coba-coba.
Oke begini sedikit cara install ubuntu
Setelah download file ISO dari situs resmi, aku pakai Rufus karna ini yang paling gampang untuk bikin USB installer. Laptop Acer dengan Spek ala kadarnya yang udah berusia 5 tahun langsung bisa booting dari USB. Tinggal klik-klik next, pilih opsi "Instalasi Minimal"—tanpa aplikasi bloatware—dan voila! Dalam 30 menit, Ubuntu uda muncul di laptop ku dan siap aku gunakan.
FYI, opsi "Minimal Installation" jadi penyelamat. Storage laptopku cuma 120 GB, jadi nggak perlu ribet hapus aplikasi nganggur kayak di Windows.
Pertama Utak Atik "Terminal"
Selain klak klik sana sini ketika baru saja install ubuntu pasti ya utak atik terminal, dan mencari terminal yang cocok, berbagai terminal dicoba dengan berbagai kelebihan akhirnya 3 terminal ini yang selalu aku gunakan.
- Ubuntu Terminal, terminal bawaan ini masih sering aku pakai karna simple dan kalau mau cepet aksesnya tinggal tekan Ctrl+Alt+T langsung kebuka.
- Wave Terminal, nah ini terminal yang cukup oke banget dala halaman terminal bisa dibagi bagi ada Chat Bot, dan bisa sekalian browsing, jadi kalau cari tutorial Instalasi dari sini tinggal copy aja dari satu halaman
- Warp Terminal, ini adalah terminal terbaik menurut ku, kalau ada lagi mohon pencerahannya suhu, Warp Terminal ini sudah ditenagai AI jadi kalau mau ngetik printah tapi gak tau printahnya tinggal ketik aja apa yang kalian mau, anti akan dicarikan dan dibuatkan perintahnya keren kan.
Asiknya Pakai Ubuntu:
- Gratis Tanpa Drama Lisensi. Nggak perlu khawatir aktivasi atau product key. Semua terbuka, bahkan kode sistemnya bisa aku utak-atik (buat yang jago).
- Komunitas yang Selalu Siap Menolong. Saat bingung konekin printer, banyak yang buat tutorial di google aman lah pokoknya.
- Laptop Tua Jadi Kencang Lagi. Dulu di Windows, buka Chrome aja lemot. Sekarang? Aman lahh tapi ya kalau laptop tua gak juga sampe ngedit video 4K juga kali.
Tapi...
- Nostalgia Sama Software Windows. Duh, Photoshop nggak ada. Terpaksa belajar GIMP tapi paling mudah ya sekarang pake Canva hehe.
- Terminal: harus berani jangan takut pakai terminal Pertama kali ketik
sudo apt update
, Install pakai terminal lebih cepet.
Aplikasi pengganti
Ubuntu nggak pelit aplikasi, kok! Aku malah ketemu banyak tools keren yang bikin produktivitas naik:
- LibreOffice: Gantikan Microsoft Office. Nggak kalah rapih buat ngerjain laporan atau yang mirip sama MS Office alternatifnya OnlyOffice
- VLC: Pemain video sejuta umat. Support semua format tanpa ribet.
- GNOME Tweaks: Customisasi seenak jidat! Ubah tema, icon, bahkan warna highlight text. My desktop, my rules!
- Chroome paling sering aku pake dalam segala keadaan.
Rasa Sesungguhnya
Yang paling aku suka dari Ubuntu: SEMUA BISA DIUTAK-ATIK. Mau ganti tampilan kayak Mac? Bisa. Mau bikin shortcut khusus buat nyalain WiFi? Tinggal setting di GNOME. Bahkan, bisa pasang dock ala-ala Windows 11 pakai Dash to Dock dan yang aku suka sih pakai standar tampilan aja bahkan paling ya ukuran icon di kecilin.
Lebih Sebulan berlalu, aku udah nggak pakai windows meski kadang kalau di kantor atau di lab masih pakai sih tapi ya sehari hari Uda mantep kayaknya pakai Ubuntu Alasannya?
- Nggak Ada Virus yang Ngeresahkan. Update keamanan rutin bikin tenang.
- Lebih Hemat Waktu. Nggak perlu nunggu lama buat booting atau update berjam-jam.
- Rasa "Ownership" atas Sistem. Aku nggak cuma pengguna, tapi bagian dari komunitas yang membangun sesuatu bersama.
Tentu, ada hal-hal kecil yang masih kurang. Tapi... bukankah hidup juga tentang belajar mencintai ketidaksempurnaan?
Akhir Kata: Mau Coba? Jangan Takut, Tapi Jangan Juga Sombong!
Migrasi ke Ubuntu mengajarkan satu hal: teknologi itu harusnya membebaskan, bukan memenjarakan. Jika kamu:
- Punya laptop tua yang ingin dihidupkan lagi,
- Suka tantangan dan belajar hal baru,
- Atau cuma penasaran sama dunia open-source...
...Ubuntu layak dicoba! Aku nggak bilang ini mudah, tapi percayalah: setiap error yang kamu temui akan jadi cerita seru.
Pesan Sakti Kalau stuck, ingat: Google dan forum Ubuntu selalu jadi sahabatmu. Jangan malu bertanya, karena semua newbie pernah di posisi kita.
Posting Komentar untuk "1 Bulan Migrasi dari Windows ke Ubuntu: Kisah Perjalanan yang Penuh Kejutan"